KONVENSI NASKAH
Pengertian
Konvensi Naskah
Konvensi naskah merupakan aturan-aturan yang telah
disepakati oleh suatu lembaga tertentu yang menyangkut penulisan sebuah naskah
berdasarkan ketentuan yang sudah disepakati sebagai bahan yang digunakan dalam
menulis karya ilmiah, misalnya: laporan penelitian, skripsi, tesis, dll. Dalam pemuatan
sebuah naskah yang baik dapat dilihat dari kerangka karangan yang telah dibuat
sebelumnya, serte rincian-rincian yang telah dilakukan kemudian. Rincian dari
kerangka karangan akan menghasilkan suatu bab-bab dan sub-sub bab. Dari bab-bab
dan sub-sub bab ini akan menghasilkan pokok-pokok pikiran atau gagasan utama
dalam sebuah paragraf atau alinea. Dalam pembuatan naskah yang baik juga kita
harus memperhatikan struktur kalimat dan pilihan kata (diksi) yang dibuat
sedemikian rupa, sehingga apa yang kita tulis itu jelas, teratur dan menarik.
Jenis-Jenis Naskah
·
Naskah Formal
Suatu naskah yang memenuhi semua persyaratan yang
dituntut oleh konvensi naskah.
·
Naskah Semi
Formal
Suatu naskah yang tidak memenuhi semua persyaratan
yang dituntut oleh konvensi naskah.
·
Naskah Nonformal
Suatu naskah yang tidak memenuhi semua persyaratan
yang dituntut oleh konvensi naskah.
Persyaratan
Formal Konvensi Naskah
Dalam menyusun sebuah karangan perlu adanya
pengorganisasian karangan. Pengorganisasian karangan adalah penyusunan seluruh
unsur karangan menjadi satu kesatuan karangan dengan berdasarkan persyaratan
formal kebahasaan yang baik, benar, cermat, logis: penguasaan, wawasan keilmuan
bidang kajian yang ditulis secara memadai; dan format pengetikan yang
sistematis.
Persyaratan formal (bentuk lahiriah) yang harus dipenuhi sebuah karya menyangkut tiga bagian utama, yaitu: Bagian pelengkap pendahuluan, isi karangan, dan bagian pelengkap penutup.
Persyaratan formal (bentuk lahiriah) yang harus dipenuhi sebuah karya menyangkut tiga bagian utama, yaitu: Bagian pelengkap pendahuluan, isi karangan, dan bagian pelengkap penutup.
Berikut ini merupakan unsur-unsur dalam penulisan
sebuah karangan:
1.
Bagian Pelengkap
Pendahuluan
a.
Judul Pendahuluan
b.
Halaman Judul
c.
Halaman
Persembahan
d.
Halaman
Pengesahan
e.
Kata Pengantar
f.
Daftar Isi
g.
Daftar Gambar
h.
Daftar Tabel
2.
Bagian Isi
Karangan
a.
Pendahuluan
b.
Tubuh Karangan
c.
Kesimpulan
3.
Bagian Pelengkap
Penutup
a.
Daftar Pustaka
b.
Lampiran
c.
Indeks
d.
Riwayat Hidup
Penulis
Penjelesan Mengenai
Unsur-Unsur dalam Penulisan Sebuah Karangan
1.
Bagian Pelengkap Pendahuluan
Bagian pelengkap pendahuluan atau biasa disebut halaman-halaman
pendahuluan sama sekali tidak menyangkut isi karangan. Tetapi bagian
ini harus disiapkan sebagai bahan informasi bagi para pembaca dan sekaligus
berfungsi menampilkan karangan itu dalam bentuk yang kelihatan lebih menarik.
a.
Judul
Pendahuluan (Judul Sampul) dan Halaman Judul
Judul pendahuluan merupakan nama karangan. Halaman
judul pendahuluan tidak mengandung apa-apa kecuali mencantumkan judul karangan
atau judul buku. Judul karangan atau judul buku ditulis dengan huruf kapital.
Biasanya letaknya di tengah halaman agak ke atas. Namun, variasi-variasi lain
memang kerap sekali dijumpai.
Dalam pembuatan sebuah makalah atau skripsi, halaman
judul mencantumkan nama karangan, penjelasan adanya tugas, nama pengarang
(penyusun), kelengkapan identitas pengarang (nomor induk/registrasi, kelas,
nomor absen), nama unit studi (unit kerja), nama lembaga (jurusan, fakultas,
unversitas), nama kota, dan tahun penulisan.
Unsur-Unsur yang harus diperhatikan dalam membuat
judul:
·
Sampul: nama
karangan, penulis, dan penerbit.
·
Judul
menggambarkan keseluruhan isi karangan.
·
Judul harus
menarik pembaca baik makna maupun penulisannya.
·
Halaman judul:
nama karangan, penjelasan adanya tugas, penulis, kelengkapan identitas
pengarang, nama unit studi, nama lembaga, nama kota, dan tahun penulisan (dalam
pembuatan makalah atau skripsi).
·
Seluruh frasa
ditulis pada posisi tengah secara simetri (untuk karangan formal), atau model
lurus pada margin kiri (untuk karangan yang tidak terlalu formal).
Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam pembuatan makalah atau skripsi pada halaman judul:
·
Judul diketik
dengan huruf kapital
·
Penjelasan tentang tugas disusun dalam bentuk kalimat.
·
Nama penulis ditulis dengan huruf kapital, di bawah nama dituliskan Nomor
Induk Mahasiswa (NIM).
·
Logo universitas untuk makalah, skripsi, tesis, dan disertasi; makalah
ilmiah tidak diharuskan menggunakan logo.
·
Data institusi mahasiswa mencantumkan program studi, jurusan, fakultas,
unversitas, nama kota, dan tahun ditulis dengan huruf kapital.
b.
Halaman
Persembahan
Bagian ini tidak terlalu penting. Bila penulis ingin
memasukan bagian ini, maka hal itu semata-mata dibuat atas pertimbangan
penulis. Persembahan ini jarang melebihi satu halaman, dan biasanya terdiri
dari beberapa kata saja.
Bila penulis menganggap perlu memasukkan persembahan
ini, maka persembahan ini ditempatkan berhadapan dengan halaman belakang judul
buku, atau berhadapan dengan halaman belakang cover buku, atau juga menyatu
dengan halaman judul buku.
c.
Halaman
Pengesahan
Halaman ini digunakan sebagai pembuktian bahwa karya
ilmiah yang telah ditanda-tangani oleh pembimbing, pembaca/penguji, dan ketua
jurusan telah memenuhi persyaratan administratif sebagai karya ilmiah. Halaman
pengesahan biasanya digunakan untuk penulisan skripsi, tesis, dan disertasi,
sedangkan makalah ilmiah, dan karangan lainnya (baik non-fiksi maupun fiksi)
tidak mengharuskan adanya halaman pengesahan. Penyusunan pengesahan ditulis
dengan memperhatikan persyaratan formal urutan dan tata letak unsur-unsur yang
harus tertulis di dalamnya.
Judul skripsi seluruhnya ditulis dengan huruf
kapital pada posisi tengah antara margin kiri dan kanan. Nama lengkap termasuk
gelar akademis pembimbing materi/teknis, pembaca/penguji, dan ketua program
jurusan ditulis secara benar dan disusun secara simetri kiri-kanan dan
atas-bawah. Skripsi diajukan kepada sidang penguji akademis setelah disetujui
oleh pembimbing dan pembaca/penguji. Penulis skripsi dinyatakan lulus jika
skripsinya telah diuji di hadapan sidang terbuka/tertutup dan telah
ditanda-tangani oleh semua nama yang tercantum dalam halaman pengesahan. Nama
kota dan tanggal pengesahan ditulis di atas kata ketua jurusan.
Hal-hal yang perlu dihindarkan dalam halaman
pengesahan:
· Menggaris bawahi nama dan kata-kata lainnya.
· Menggunakan titik atau koma pada akhir nama.
· Tulisan melewati garis tepi
· Menulis nama tidak lengkap
· Menggunakan huruf yang tidak standar.
· Tidak mencantumkan gelar akademis.
d.
Kata Pengantar
Kata pengantar fungsinya sama dengan sebuah surat
pengantar. Kata pengantar adalah bagian karangan yang berisi penjelasan mengapa
menulis sebuah karangan. Setiap karangan ilmiah, seperti: buku, skripsi, tesis,
disertasi, makalah, atau laporan formal ilmiah harus menggunakan kata
pengantar. Di dalamnya disajikan informasi sebagai berikut:
· Ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
· Penjelasan adanya tugas penulisan karya ilmiah
(untuk skripsi, tesis, disertasi, atau laporan formal ilmiah).
· Penjelasan pelaksanaan penulisan karya ilmiah.
· Penjelasan adanya bantuan, bimbingan, dan arahan
dari seseorang, sekolompok orang, atau organisasi/lembaga.
· Ucapan terima kasih kepada seseorang, sekolompok
orang, atau organisasi/lembaga yang membantu.
· Penyebutan nama kota, tanggal, bulan, tahun, dan
nama lengkap penulis, tanpa dibubuhi tanda-tangan.
· Harapan penulis atas karangan tersebut.
· Manfaat bagi pembaca serta kesediaan menerima kritik
dan saran.
e.
Daftar Isi
Daftar isi merupakan bagian pelengkap pendahuluan
yang memuat garis besar isi karangan ilmiah secara lengkap dan menyeluruh, dari
judul sampai dengan riwayat hidup penulis sebagaimana lazimnya sebuah konvensi
naskah karangan. Daftar isi berfungsi untuk merujuk nomor halaman judul bab,
sub-bab, dan unsur- unsur pelengkap dari sebuah buku yang bersangkutan.
Daftar isi disusun secara konsisten baik penomoran,
penulisan, maupun tata letak judul bab dan judul sub-sub bab. Konsistensi ini
dipengaruhi oleh bentuk yang digunakan.
f.
Daftar Gambar
Bila dalam sebuah karya ilmiah terdapat
gambar-gambar, maka setiap gambar yang tercantum dalam karangan harus tertulis
didalam daftar gambar. Daftar gambar menginformasikan: judul gambar, dan nomor
halaman.
g.
Daftar Tabel
Bila dalam sebuah karya ilmiah terdapat tabel-tabel,
maka setiap tabel yang tertulis dalam karangan harus tercantum dalam daftar
tabel. Daftar tabel ini menginformasikan: nama tabel dan nomor halaman.
2.
Bagian Isi Karangan
Bagian isi karangan sebenarnya merupakan inti dari
karangan atau buku; atau secara singkat dapat dikatakan karangan atau buku itu
sendiri.
a.
Pendahuluan
Pendahuluan
merupakan bab I karangan. Tujuan utama
pendahuluan adalah menarik perhatian pembaca, memusatkan perhatian pembaca
terhadap masalah yang dibicarakan, dan menunjukkan dasar yang sebenarnya dari
uraian itu. Pendahuluan terdiri dari latar belakang, masalah, tujuan
pembahasan, pembatasan masalah, landasan teori, dan metode pembahasan.
Kesuluruhan isi pendahuluan mengantarkan pembaca kepada materi yang akan
dibahas, dianalisis-sintesis, dideskripsi, atau diuraikan dalam bab kedua
sampai bab terakhir.
Untuk
menulis pendahuluan yang baik, penulis perlu memperhatikan pokok-pokok yang
harus tertuang dalam masing-masing unsur pendahuluan sebagai berikut:
·
Latar Belakang
Masalah
Alasan
atau penalaran yang menimbulkan masalah atau pertanyaan yang akan diuraikan
jawabannya dalam bab pertengahan antara pendahuluan dan kesimpulan dan dijawab
atau ditegaskan dalam kesimpulan. Untuk itu, arah penalaran harus jelas,
misalnya deduktif, sebab-akibat, atau induktif.
Kegunaan
praktis hasil analisis, misalnya: memberikan masukan bagi kebijakan pimpinan
dalam membuat keputusan, memberikan acuan bagi pengembangan sistem kerja yang
akan datang.
Pengetahuan
tentang studi kepustakaan, gunakan informasi mutakhir dari buku-buku ilmiah,
jurnal, atau internet yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Penulis
hendaklah mengupayakan penggunaan buku-buku terbaru.engungkapan masalah utama
secara jelas dalam bentuk pertanyaan, gunakan kata tanya yang menuntut adanya
analisis, misalnya:bagaimana...., mengapa.....
Tidak
menggunakan kata apa karena tidak menuntut adanya analisis,
cukup dijawab dengan ya atau tidak.
·
Tujuan Penulisan
Target,
sasaran, atau upaya yang hendak dicapai, misalnya: mendeskripsikan hubungan X
terhadap Y; membuktikan bahwa budaya tradisi dapat dilestarikan dengan
kreativitas baru; menguraikan pengaruh X terhadap Y.
·
Ruang Lingkup
Masalah
Definisi
atau batasan pengertian istilah yang tertuang dalam setiap variabel.
Pendefinisian merupakan suatu usaha yang sengaja dilakukan untuk mengungkapkan
suatu benda, konsep, proses, aktivitas, peristiwa, dan sebagainya dengan
kata-kata.
·
Landasan Teori
Penjelasan
hubungan teori dengan kerangka berpikir dalam mengembangkan konsep penulisan,
penalaran, atau alasan menggunakan teori tersebut.
·
Sumber Data
Penulisan
Sumber
data sekunder dan data primer. Kesesuaian data dengan sifat dan tujuan
pembahasan.
·
Metode dan
Teknik Penulisan
Penjelasan
metode yang digunakan dalam pembahasan, misalnya: metode kuantitatif, metode
deskripsi, metode komparatif, metode korelasi, metode eksploratif, atau metode
eksperimental.
Teknik
penulisan menyajikan cara pengumpulan data seperti wawancara, observasi, dan
kuisioner; analisis data, hasil analisis data, dan kesimpulan.
·
Sistematika
Penulisan
Gambaran
singkat penyajian isi pendahuluan, pembahasan utama, dan kesimpulan.
b.
Tubuh Karangan
Tubuh
karangan atau bagian utama karangan merupakan inti karangan berisi sajian
pembahasan masalah. Bagian ini menguraikan seluruh masalah yang dirumuskan pada
pendahuluan secara tuntas (sempurna). Di sinilah terletak segala masalah yang akan
dibahas secara sistematis. Kesempurnaan pembahasan diukur berdasarkan
kelengkapan unsur-unsur berikut ini:
·
Ketuntasan
Materi
·
Kejelasan Uraian
atau Deskripsi
c.
Kesimpulan
Kesimpulan
atau simpulan merupakan bagian terakhir atau penutup dari isi karangan, dan
juga merupakan bagian terpenting sebuah karangan ilmiah. Pembaca yang tidak
memiliki cukup waktu untuk membaca naskah seutuhnya cenderung akan membaca
bagian-bagian penting saja, antara lain kesimpulan. Oleh karena itu, kesimpulan
harus disusun sebaik mungkin. Kesimpulan harus dirumuskan dengan tegas sebagai
suatu pendapat pengarang atau penulis terhadap masalah yang telah diuraikan.
3.
Bagian Pelengkap Penutup
Bagian pelengkap penutup juga merupakan
syarat-syarat formal bagi suatu karangan ilmiah.
a.
Daftar Pustaka
Setiap
karangan ilmiah harus menggunakan data pustaka atau catatan kaki dan dilengkapi
dengan daftar bacaan. Daftar pustaka (bibliografi) adalah daftar yang berisi
judul buku, artikel, dan bahan penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian
dengan sebuah atau sebagian karangan.
Contoh:
Gorys Keraf. 1990. Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Angkasa.
b.
Lampiran
Lampiran
(apendix) merupakan suatu bagian pelengkap yang fungsinya terkadang tumpang
tindih dengan catatan kaki. Bila penulis ingin memasukan suatu bahan informasi
secara panjang lebar, atau sesuatu informasi yang baru, maka dapat dimasukkan
dalam lampiran ini. Lampiran ini dapat berupa esai, cerita, daftar nama, model
analisis, dan lain-lain. Lampiran ini disertakan sebagai bagian dari pembuktian
ilmiah. Penyajian dalam bentuk lampiran agar tidak mengganggu pembahasan jika
disertakan dalam uraian.
c.
Indeks
Indeks
adalah daftar kata atau istilah yang digunakan dalam uraian dan disusun secara
alfabetis (urut abjad). Penulisan indeks disertai nomor halaman yang
mencantumkan penggunaan istilah tersebut. Indeks berfungsi untuk memudahkan
pencarian kata dan penggunaannya dalam pembahasan.
d.
Riwayat Hidup
Penulis
Buku, skripsi,
tesis, disertasi perlu disertai daftar riwayat hidup. Dalam skripsi menuntut
daftar RHP lebih lengkap. Daftar riwayat hidup merupakan gambaran kehidupan
penulis atau pengarang. Daftar riwayat hidup meliputi: nama penulis, tempat
tanggal lahir, pendidikan, pengalaman berorganisasi atau pekerjaan, dan
karya-karya yang telah dihasilkan oleh penulis.
REFERENSI
HS, Widjono. BAHASA INDONESIA Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Jakarta: PT. Grasindo, 2007.
Maryani, Yani, dkk. Intisari Bahasa dan
Sastra Indonesia. Bandung: Pustaka Setia, 2005.
Keraf, Gorys. Komposisi.
Jakarta: Nusa Indah, 1994.
Staff Gunadarma: Link (12-01-2015 20:33).