PARAGRAF DEDUKTIF DAN PARAGRAF
INDUKTIF
Paragraf memiliki syarat kesatuan (mengacu ke
perpautan makna, koherensi) jika hanya mempunyai satu topik dan kalimat-kalimat
yang membentuk paragraf tidak menyimpang dari tema atau topik. Paragraf memiliki
syarat kepaduan jika kalimat-kalimat yang membangun paragraf tersebut dirangkai
secara logis dan dikaitkan dengan pengait paragraf, seperti ungkapan penghubung
antar kalimat, kata ganti, dan pengulangan kata-kata penting. Dari sudut pandang
cara penalaran, paragraf dikategorikan sebagai paragraf deduktif, induktif, dan
induktif-deduktif. Namun pada tulisan ini saya akan membahas tentang paragraf
deduktif dan paragraf induktif.
1.
Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif merupakan paragraf yang gagasan
atau kalimat utamanya terletak di awal paragraf dan diikuti kalimat-kalimat
penjelas.
Contoh paragraf deduktif:
Pada hakikatnya, semua
pimpinan perusahaan ingin bekerja secara cermat dan teliti. Seorang pimpinan perusahaan bertugas dalam
mengambil keputusan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Selain itu segala perincian
tentang penawaran, pemesanan, penerimaan, dan produksi benar-benar diteliti dan
dijamin keamanannya. Namun, dalam prakteknya tidak dapat dihindari bahwa sekali
waktu terjadi kesalahan, kekurangan, atau kerusakan. Kerusakan peti kemas
merupakan kesalahan yang dapat menjadi masalah terhadap perusahaan dan pimpinan
harus bertanggung jawab terhadap masalah tersebut.
2.
Paragraf induktif
Paragraf Induktif merupakan paragram yang gagasan
atau kalimat utamanya terletak di akhir paragraf. Paragraf ini diawali dengan
uraian-uraian yang berupa kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri dengan suatu
kesimpulan yang berupa kalimat utama.
Contoh paragraf induktif:
Demam tinggi pada
anak-anak maupun orang dewasa selama beberapa hari dapat dicurigai sebagai
gejala demam berdarah. Seseorang yang menderita demam berdarah mengalami
pendarahan dari lubang hidung yang sering disebut mimisan. Seseorang yang
mengalami gejala demam berdarah biasanya mengalami kondisi fisik yang lemah. Selain
itu, muncul bintik-bintik merah pada kulit penderita. Semua gejala tersebut hendaknya
diperhatikan sehingga jika terjadi gejala-gejala tersebut, penderita bisa
langsung mendapat penangan medis dari dokter.
*Yang bergaris bawah merupakan gagasan atau
kalimat utama.
Referensi:
·
Indriati Etty. 2001.
Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
·
Zaenal. E. 2006.
Dasar-Dasar Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: PT Grasindo.
·
Staff Gunadarma
: Link (Kamis 02, Maret 2015 21:17 WIB).