DIKSI (PILIHAN
KATA) dan MENGGUNAKAN KOSA KATA YANG BAIK
DIKSI (PILIHAN KATA)
Pilihan kata atau diksi pada
dasarnya adalah hasil dari upaya memilih kata tertentu untuk dipakai dalam
kalimat, alenia, atau wacana. Pemilihan kata dapat dilakukan bila terdapat sejumlah kata
yang memiliki makna . Seperti yang telah kita ketahui bahwa dalam Bahasa
Indonesia terdapat kata dasar dan kata bentukan. Kata dasar disusun menjadi
kata bentukan melalui tiga macam proses pembentukan, yaitu :
1.
Afiksasi
(Imbuhan) = Awalan ,Akhiran, dan Sisipan.
2.
Reduplikasi
(Pengulangan).
3.
Komposisi
(Pemajemukan).
Penggunaan kata dalam berbagai kesempatan harus
sudah diperhitungkan ketepatan serta kesesuaiannya Ketepatan : dapat
mengungkapkan apa yang ingin kita ungkapkan. Sedangkan kesesuaian ialah kecocokan
antara kata-kata dengan kesempatan dan keadaan. Menurut FPBS (1994 :19), pembentukan
kata dengan menggunakan awalan dan akhiran dalam bahasa Indonesia sudah banyak
dikenal oleh para mahasiswa. Namun demikian sering juga kita jumpai kata-kata
yang bentuknya tidak tepat atau salah.
Perhatikan contoh pemakaian kata bercetak miring
pada teks berikut :
·
Pergaulan hidup
yang berdeferensiasi berarti pergaulan hidup terbagi atas sektor-sektor
dimana tiap khusus tertuju pada pelaksanaan salah satu fungsi yang telah
disebut itu.
·
Kata berdeferensiasi
dalam kalimat tersebut digunakan secara salah. Kata yang lebih sesuai adalah
berbeda-beda karena, kata deferensiasi bukanlah anggota kosa kata baku
bahasa Indonesia walaupun mempunyai makna yang sama dengan kata berbeda-beda.
Jika diperhatikan konteks dan acuan kata-kata
bercetak miring tersebut tampak bahwa bentukan kata-kata itu tidak tepat. Akan
lebih tepat jika kata perubahan diubah dengan ubahan, dan kata tabrakan
diubah dengan bertabrakan. Hasil mengubah adalah ubahan,
bentukan tabrakan merupakan bentukan yang tidak baku (FPBS : 1994 :38).
·
Fungsi Diksi :
o Membuat pembaca atau pendengar mengerti secara benar
dan tidak salah paham terhadap apa yang disampaikan oleh pembicara atau
penulis.
o Untuk mencapai target komunikasi yang efektif.
o Melambangkan gagasan yang diekspresikan secara
verbal.
o Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat
resmi, resmi, dan tidak resmi) sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca.
·
Manfaat Diksi :
o Dapat membedakan secara cermat kata-kata denotative dan
konotatif, bersinonim dan hampir bersinonim, kata-kata yang mirip dalam ejaan.
o Dapat membedakan kata-kata ciptaan sendiri dan juga
kata yang mengutip dari orang yang terkenal yang belum diterima dimasyarakat,
sehingga dapat menyebabkan kontroversi dalam masyarakat.
MENGGUNAKAN
KOSAKATA YANG BAIK dan BENAR
Dalam menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan
benar, kita dituntut untuk memilih dan menggunakan kosakata bahasa yang benar.
Kita harus bisa membedakan antara ragam bahasa baku dan ragam bahasa tidak
baku, baik tulis maupun lisan. Pada dasarnya setiap penutur bahasa mempunyai
kemampuan memakai bermacam ragam bahasa itu. Namun, keterampilan menggunakan
bermacam ragam bahasa bukan didapat secara warisan atau turunan melainkan
diperoleh melalu proses belajar, baik melalui latihan maupun pengalaman. Kualitas
keterampilan berbahasa seseorang sangat dipengaruhi pada kualitas dan kuantitas
kosakata yang dimilikinya (Tarigan 1985: 2). Semakin kaya kosakata yang
dimiliki, semakin terampil pula dalam berbahasa. Adapun hal yang perlu
diperhatikan dalam menggunakan kosakata yang baik dan benar adalah sebagai
berikut :
1.
Kata-kata yang
memiliki persamaan dibeberapa bagian
·
Sinonim = Kata
yang memiliki persamaan arti
·
Antonim = Lawan
kata
·
Homonim = Kata
yang memiliki persamaan bentuk beda arti
·
Homofon = Kata
yang memiliki persamaan bunyi beda arti
·
Hiponim = Kata
turunan dari kata lainnya
·
Hipernim = Kata
turunan yang merupakan bagian dari kata lainnya.
2. Denotasi
dan Konotasi
·
Kata bermakna Denotasi adalah kata yang bersifat umum dan secara langsung.
Contoh
: Marini menanam bunga dihalaman rumahnya.
·
Kata bermakna Konotasi adalah kata yang bermakna kias (bukan sebenarnya) atau
makna ungkapan.
Contoh
: Marini merupakan bunga desa dikampung halamannya.
3. Abstrak
dan Konkret
·
Abstrak = Kata yang digunakan untuk
mengungkapkan gagasan yang rumit
Para
mahasiswa mampu menyampaikan inspirasi lewat puisi, prosa, dan
kegiatan-kegiatan lain karena adanya kebebasan yang diberikan pihak universitas.
·
Konkret = Kata yang digunakan untuk
mengungkapkan hal yang nyata
Contoh
: Keadaan kesehatan di lingkungan itu sangat memprihatinkan, hal ini terlihat
dari banyaknya anak yang menderita cacingan, kudisan, dan kuorsior.
4.
Umum dan Khusus
·
Kata umum = Kata yang luas ruang lingkupnya dan dapat
mencakup banyak hal.
Contoh : Darta
menggendong adiknya sambil membawa
buku dan sepatu.
·
Kata khusus = Kata yang sempit/ terbatas ruang lingkupnya.
Contoh : Darta
menggendong adiknya sambil mengapit
buku dan sepatu.
5.
Kata dalam
percakapan
·
JARGON : Kata-kata
teknik yang dipakai oleh segolongan/ kelompok tertentu dalam berkomunikasi.
Bentuknya bisa seperti sandi, kode rahasia atau morse.
·
SLANG : Kata-kata
yang biasa dipakai para remaja dalam berkomunikasi. Tercipta karena para
pemakai ingin berbeda dari orang kebanyakan.
6.
Perubahan Kata
·
Amelioratif :
Makna kata sekarang lebih baik dari makna kata asalnya.
Contoh : Pramuniaga, Pramusaji, dll.
·
Peyoratif :
makna sekarang lebih buruk dari makna asalnya.
Contoh : Gerombolan, oknum, dll.
·
Sinestesia :
Makna kata yang timbul karena tanggapan dua indera yang berbeda.
Contoh : Panjang tangan, bermuka dua, dll.
·
Asosiasi : Makna
kata yang timbul karena persamaan sifat.
Contoh : Amplop = Sogokan.
Jadi, dalam menggunakan kosakata kita perlu
memperhatikan apakah kosakata yang kita gunakan sudah baik dan benar, agar
orang lain dapat memahami dan tidak salah mengartikan sesuatu atau gagasan yang kita
ungkapkan.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar