Welcome

WELCOME TO MY BLOG
"Jadilah diri sendiri apa adanya"

Rabu, 27 April 2016

PROGRAM KONVERSI INFIX KE POSTFIX MENGGUNAKAN BAHASA PASCAL


PROGRAM KONVERSI INFIX KE POSTFIX


Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang program untuk mengkonversi notasi infix ke postfix menggunakan bahasa pascal. Program ini dibuat menggunakan software Turbo Pascal. Berikut ini merupakan rincian Kode Program dan Output: 

·         Source Code Program :




Gambar Source Code Program


·         Output
Gambar Output

·         Logika Program

§  Program KONVERSI_INFIX_KE_POSTFIX; Merupakan sebuah pendeklarasian judul program.
§  const Max_Elemen = 255; Merupakan perintah untuk mendeklarasikan variabel MAX sendiri dalam program dan memberi nilai 255.
§  Pendeklarasian Tipe data :

type isi = string[Max_Elemen];
stack = record
hasl : isi;
top : 0..Max_Elemen
end;
var Infix : isi; {* notasi infix *}
Lagi : char;
t : stack;

§  Pendeklarasian fungsi macam-macam operator.
function ALIANSI (macam_op : char) : integer;

begin
case macam_op of
'^' : ALIANSI := 3; {* pangkat *}
'*', '/' : ALIANSI := 2; {* kali atau bagi *}
'+', '-' : ALIANSI := 1; {* plus atau minus *}
'(' : ALIANSI := 0 {* kurung buka *}
end
end;

§  Pendeklarasian prosedur PUSH (operator yang menambahkan elemen E pada puncak Stack.
procedure PUSH (var t : stack; Elemen : char);

begin
t.top := t.top + 1;
t.hasl[t.top] := Elemen
end;

§  Pendeklarasian Fungsi POP (operator yang menghapus sebuah elemen dari puncak Stack.
function POP (var t : stack) : char;

begin
POP := t.hasl[t.top];
t.top := t.top - 1
end;
§  Prosedur untuk mencetak hasil konversi dari infix menuju postfix.
procedure KONVERSI_CETAK (Infix : isi);

var
i : integer;
temp, Kar : char;
opr : set of char;

begin
opr := ['^']+['*']+['/']+['+']+['-'];
for i := 1 to length(Infix) do
begin
Kar := Infix[i]; {* Kurung buka. Push ke dalam tumpukan *}
if Kar = '(' then PUSH(t, Kar)
else if Kar = ')' then
begin
while T.hasl[t.top] <> '(' do
write(POP(T):2);
temp := POP(T)
end

else if Kar in opr then
begin
while (t.top <> 0) and (ALIANSI(Kar) <= ALIANSI(T.hasl[t.top])) do
write(POP(T):2);
PUSH(T, Kar)
end

else if Kar <> ' ' then write(Kar:2)
end;
if t.top <> 0 then
repeat
write(POP(T):2)
until t.top = 0;
end;

Listing program diatas merupakan proses utama pada program. Karakter yang diinputkan oleh user disimpan pada variabel Infix[i]. Lalu program akan melanjutkan percabangan untuk karakter selanjutnya yang diinputkan oleh user. Lalu setelah itu program akan menentukan apakah PUSH atau POP melalui statement yang telah diberikan: jika elemen TOP dengan level >= maka POP sebagai output sampai ‘(‘, tetapi jika TOP < operator yang diamati maka di PUSH ke dalam stack.

§  Prosedur mencetak tampilan :
begin
writeln(' =======================================');
writeln('| MENGUBAH NOTASI INFIX MENJADI POSTFIX |');
writeln(' =======================================');
writeln;

repeat
write('Masukkan ungkapan Infix : ');
readln(Infix); writeln;
write('Hasil Ungkapan postfix : ');

§  Statement yang digunakan untuk memberikan apakah user ingin mengulangi proses atau keluar dari program.

KONVERSI_CETAK(Infix);

writeln; writeln;
write('Akan mencoba lagi? Y/N : ');
readln(Lagi);
writeln
until not (Lagi in ['Y', 'y'])
end.

#SEMOGA BERMANFAAT

Jumat, 15 April 2016

Kejahatan dalam Tekhnologi Informasi serta Studi Kasus tentang Cyber Crime

CYBER

Cyber dapat diartikan sebagai istilah lain dari Cyberspace. Cyberspace (dunia maya) adalah media elektronik dalam jaringan komputer yang banyak dipakai untuk keperluan komunikasi satu arah maupun timbal balik secara online. Dunia maya ini merupakan integrasi dari berbagai peralatan teknologi komunikasi dan jaringan komputer (sensor, tranduser, koneksi, transmisi, prosesor, signal, kontroler) yang dapat menghubungkan peralatan komunikasi (komputertelepon genggaminstrumentasi elektronik, dan lain-lain) yang tersebar di seluruh penjuru dunia secara interaktif. Istilah-istilah tentang kejahatan cyber pun mulai banyak bermunculan, seperti berikut ini:

·        Cyber Crime adalah bentuk kejahatan yang terjadi di Internet / dunia maya. Yang menjadi alat, sasaran atau tempat terjadinya kejahatan yaitu mengacu pada aktivitas kejahatan dengan komputer atau jaringan komputer.
Contoh: Kasus pembobolan uang nasabah lewat ATM atau cracking sistem mesin ATM untuk membobol dananya. Suatu kepercayaan kepada perbankan tidak hanya terkait dengan keamanan simpanan nasabah di bank, namun juga terhadap keamanan prosedur dan sistem, penggunaan teknologi serta sumber daya manusia dalam memberikan pelayanan kepada nasabah.

Minggu, 10 April 2016

Keuntungan dan Keterbatasan Penggunaan Software Open Source dalam Membuat Aplikasi

Open Source merupakan suatu istilah yang digunakan untuk software (perangkat lunak) yang membuka atau membebaskan source codenya dapat dilihat oleh pengguna dan pengguna dapat melihat bagaimana cara kerja dari software tersebut serta penggunanya dapat memperbaiki atau mengembangkan software tersebut menjadi lebih baik lagi, selain itu aplikasi ini pun dapat digunakan secara gratis oleh para penggunanya. Open Source mempunyai sifat bebas digunakan, dipelajari, dimodifikasi, dan bebas disebarluaskan. 

Mengapa kita dianjurkan menggunakan software open source dalam membuat aplikasi? yang pertama ialah legalitas karena dengan software open source memungkinkan kita untuk tidak lagi menggunakan aplikasi milik orang lain secara tidak sah atau dengan kata lain kita tidak perlu membajak atau menjadi pencuri. Yang kedua ialah menghemat biaya, mungkin bagi banyak pelajar software open source ini sangat cocok untuk digunakan karena kita tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli suatu produk aplikasi, Dan yang terakhir software open source lebih mudah dipelajari dan dikembangkan dari pada software berbayar yang penggunaanya agak rumit.

Untuk alasan pengunaan software open source telah dijabarkan pada paragraf di atas, selanjutnya kita akan membahas tentang keuntungan dan keterbatasan dalam penggunaan software open source:

  • Keuntungan Software Open Source
  1. Kreativitas: Dengan open source kita bisa mempelajari cara kerja suatu software, memodifikasi, bahkan membuat produk baru.
  2. Kemandirian: Kita tidak perlu lagi tergantung pada suatu produk tertentu.
  3. Penghematan Biaya: Kita tidak memerlukan biaya untuk membeli suatu aplikasi.
  4. Legalitas: Open Source memungkinkan kita untuk tidak lagi menggunakan aplikasi milik orang lain secara tidak sah atau dengan kata lain kita tidak perlu membajak atau mencuri.

  • Keterbatasan Software Open Source
  1. Kurangnya SDM (Sumber Daya Manusia) yang dapat memanfaatkan software open source dalam membuat suatu aplikasi.
  2. Tidak adanya perlindungan atau proteksi terhadap HaKI
  3. Tidak adanya garansi dari pengembangan
  4. Kesulitan dalam mengetahui suatu project
  5. Keamanan pada aplikasi yang dibuat masih lemah, sehingga para pembuat aplikasi dengan software open source harus memperhatikan masalah keamanan pada aplikasi yang dibuat.
Demikianlah yang dapat saya review dari penggunaan Software Open Source dalam Membuat Aplikasi, Dapat diambil Kesimpulan dalam penggunaan Software Open Source dalam Membuat Aplikasi memiliki banyak manfaat khususnya bagi para pelajar, tetapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pembuat aplikasi menggunakan software open source.

#Semoga Artikel ini bisa bermanfaat bagi kawan semua
#Mari dukung penggunaan Software Open Source

Sumber:
  • Surwaningsih Wiwin, Nuryani, "Dampak Knowledge Perkembangan Open Source dan Free Software", 2006, Pusat Penelitian Informatika, LIPI Bandung. 
  • http://uzi-online.blogspot.com/2013/04/kelebihan-kekurangan-software-open-source.html
  • http://cyberkomputer.com/komputer/pengenalan-dan-manfaat-menggunakan-open-source/



Jumat, 08 April 2016

Pengalaman Tes Pertama menjadi IT Support / Programmer di Laboratorium Akuntansi Lanjut B Universitas Gunadarma

Pada kesempatan kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya mengikuti Tes di Laboratorium Akuntansi Lanjut B Universitas Gunadarma. Pertama kali masuk kuliah saya tidak membayangkan bisa menjadi seorang IT Support / Programmer di salah satu Lab, karena pertama yang ada dibayangan saya adalah saya tidak memiliki kemampuan yang mencukupi untuk memegang tanggung jawab tersebut. Sampai pada akhirnya di Semester 2 saya ditawari untuk mendafatar menjadi programmer di Laboratorium Akuntansi Lanjut B Universitas Gunadarma, namun pada kesempatan itu saya masih menolak tawaran tersebut, sampai pada akhirnya di Semester 3 kesempatan ini datang lagi dan saya tidak menyia-nyiakan kesempatan ini.

Pada akhirnya saya memberanikan diri untuk mendaftar di Laboratorium Akuntansi Lanjut B Universitas Gunadarma sebagai IT Support / Programmer. Saya langsung menyerahkan Berkas pendaftaran ke ruangan E522, setelah beberapa lama saya mendapatkan sms untuk mengikuti tes di Laboratorium Akuntansi Lanjut B Universitas Gunadarma. Setelah mendapat sms itu saya pun bersiap-siap menyiapkan materi untuk tes tertulis dan tes program.

Hari H pun tiba, rasa deg-degan menghantui perasaan saya setelah duduk di depan E522. Disana banyak Programmer dan Asisten lain juga yang mengikuti tes di lab tersebut. pada saat tes itu saya tidak mengenal siapapun karena peserta tes yang lain berasal dari fakultas, jurusan, dan kelas lain, tetapi saya mencoba untuk berkenalan dengan mereka untuk menghilangkan rasa deg-degan. sampai pada akhirnya nama saya dipanggil untuk mengikuti Tes tertulis. Tes Tertulis berupa teori tentang dasar komputer dan setelah itu saya mengikuti tes program yakni, membuat program VB (Visual Basic) dan Pascal. Setelah mengikuti tes tersebut saya keluar untuk menunggu hasil dari tes tersebut. 

Waktu yang ditunggu-tunggu pun tiba, akhirnya pengumuman programmer yg lolos ke tahap selanjutnya pun sudah diumumkan, dan alhamdulillah nama saya ada pada pengumuman tersebut. dan akhirnya saya harus menunggu untuk mengikuti tes selanjutnya, yaitu tes wawancara. Saat istirahat saya pun istirahat untuk solat dan makan siang, selanjutnya kembali ke E522 untuk mengikuti Tes Wawancara. 

Setelah lama menunggu akhirnya nama saya dipanggil ke dalam untuk melakukan tes wawancara dengan para staff dari Laboratorium Akuntansi Lanjut B Universitas Gunadarma. Staff menanyakan beberapa pertanyaan seputar kesiapan saya untuk menjadi IT Support / Programmer di lab tersebut, dan alhamdulillah saya bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Tahap tes wawancara pun telah selesai dan saya pun kembali keluar untuk menunggu hasil dari tes wawancara.

Dan Jeng... Jengg.. Jenggg.. pengumuman hasil wawancara pun telah disebutkan dan alhamdulillah nama saya lolos dalam tahap wawancara dan segera dipanggil ke dalam untuk breffing kembali. Saya tidak menyangka bisa lolos menjadi IT Support/Programmer di Laboratorium Akuntansi Lanjut B Universitas Gunadarma yang merupakan pengalaman pertama kali saya dalam mengikuti tes menjadi IT Support/Programmer.  Rasa syukur pun tidak henti-henti saya panjatkan dan akhirnya saya pun pulang untuk memberikan kabar bahagia ini kepada keluarga dirumah.

Mungkin pengalaman ini yang dapat saya bagikan kepada teman-teman yang ingin mengikuti tes menjadi Asisten Laboratorium di Univ. Gunadarma. Pesan dari saya untuk teman-teman jangan lupa untuk berusaha dan berdoa, karena jika usaha tanpa berdoa maka hasil yang didapat tidak akan maksimal, begitupun sebaiknya. semoga teman-teman yang telah membaca artikel ini dapat menjadi termotivasi ke depannya dan dapat sukses dunia akhirat. #GoodLuck

Nostalgia Bus Jadul & Bus Masa Kini

Tepat pada tanggal 29 Maret - 1 April 2016 diadakan acara IIBT (Indonesia International Bus, Truck, & Component Exhibition) 2016. Acara ini rutin diadakan setiap tahunnya yang dimulai dari tahun 2012. Pada event ini menjadi ajang tempat berkumpulnya para pengusaha dan para penggemar bus se-Indonesia. Selain HTM (Harga Tiket Masuk) yang Gratis, para pengunjung dapat menikmati fasilitas yang disediakan oleh para penyelenggara.

Bagi para penggemar bus & truck acara seperti ini sangat ditunggu-tunggu, karena dengan event seperti ini mereka bisa menambah pengalaman tentang bus-bus & truck produksi terbaru. Selain itu, mereka juga bisa bernostalgia dengan melihat bahkan berfoto langsung dengan bus classic keluaran tahun 1973 sampai seterusnya. 

Setelah mengunjungi event tersebut saya tertarik untuk melihat bus-bus keluaran lama yang mungkin sudah jarang bahkan tidak pernah kita lihat di jalanan. Saya beranggapan bahwa bus-bus ini memiliki sejarah, sebelum terciptanya bus-bus keluaran terbaru dengan tekhnologi yang sangat canggih. Bus-bus ini sudah bermanfaat untuk banyak orang di zamannya yang memudahkan masyarakat dalam bermobilisasi atau berpergian ke manapun. Berikut ini beberapa gambar  Bus-Bus edisi dulu.

Foto Bus Pertama PO.Lorena (1973)

Foto Bus PPD tahun 1980-an

Foto Bus Mercy Tempo Doeloe

Bus Mercy milik PO. Blue Star yang sudah Limited Edition

Selain Bus-Bus tempo doeloe pada event ini pun terdapat bus-bus model terbaru mulai dari Medium Bus, Big Bus, Bus Kota, Bahkan Bus Tingkat dari beberapa Karoseri. Berikut ini beberapa bus terbaru yang di tampilkan pada Event ini.

Foto Bus Double Deck by Karoseri New Armada

Foto Bus Kota by Karoseri Laksana


Foto Bus by Karoseri Gunung Mas

Demikianlah review yang dapat saya jabarkan pada acara IIBT 2016 tentang Bus-Bus terbaru dan Bus Tempoe Doeloe. semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk kawan-kawan semua.. #SalamBismaniaIndonesia #KeepUsePublicTransportation #AyoNaikBis

By: NSAP


Kamis, 31 Maret 2016

Setya Novanto Dinilai Terbukti Melanggar Kode Etik

KATADATA - Sejumlah tokoh yang tergabung dalam Koalisi Bersihkan DPR mendorong kasus Setya Novanto yang sedang disidangkan oleh Mahkamah Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat (MKD) untuk diproses oleh penegak hukum. Ketua DPR ini dituding terbukti melanggar kode etik Ketua Dewan.
“Ini bukan kewenangan SN mengatur negosiasi dan mengatur pertemuan tersebut,” kata Romo Benny Susetyo, salah satu tokoh Koalisi itu, di Restaurant Pulau Dua, Jakarta, pada Jumat, 4 Desember 2015. Dari dua kali persidangan dengan saksi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsuddin, peran Setya terlihat dengan gamblang.
Pada pertengahan bulan lalu, Sudirman Said melaporkan Setya Novanto karena dinilai mengintervensi perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia. Upaya Setya cawe-cawe ini terungkap melalui rekaman pertemuan Setya dengan pengusaha migas Muhamad Reza Chalid dan Maroef Sjamsuddin di Pacific Place pada 8 Juni 2015. Pertemuan tersebut merupakan ketiga kalinya mereka berkumpul yang diprakarsai oleh Setya.

Jumat, 18 Desember 2015

Exercise 1.3 Characterization of Distributed Systems

Nama: Nur Susilo Agung Prabowo
NPM: 15112474
Kelas: 4KA01

Exercise 1.3
Consider the implementation strategies for massively multiplayer online games as discussed in Section 1.2.2. In particular, what advantages do you see in adopting a single server approach for representing the state of the multiplayer game? What problems can you identify and how might they be resolved?

Answer:

Technically there is no significant difference in the workings of cloud and client applications on the server. Client sends request data or applications from the server, and the server will respond with running applications and send data to the client. The novelty is in the handling of the server. In the traditional client server, the server must be configured and managed, could be in the application server or the client, the client must know where the application data should be stored. While the cloud eliminates the hassles of managing servers, clients simply have to connect to the cloud via the Internet, the cloud will be managing his own where he will store applications and data, making backups, and others, the client does not need to know.

There are two types of MMO games. There are real-time games that have high interaction between user like Rising Force and Dota 2, and there are games that do not require high interaction between the user and the nature turn and wait like Pokopang and Ninja Saga. Two game genre requires two different architectures.
For games like Farmville standard architecture of the server is sufficient, because the gameplay is personal to each user does not need to be real-time interaction between users directly so low that bandwidth capacity is not too inedible. Games that require real-time interaction between hundreds or thousands of users need to have multiple servers because of the gameplay requires a lot of users directly involved in it, so there needs to be multiple servers to menshare bandwidth.

References:
  • Coulouris, Dollimore, Kindberg and Blair. 2012. Distributed Systems: Concepts and Design. Edition 5.
  • https://www.academia.edu/4851440/TUGAS_1_SISTEM_TERDISTRIBUSI_NAMA_KELOMPOK_PUSPANDA_HATTA_12_338755_PTK_08206_
  • http://123doc.org/document/2343931-distributed-systems-concepts-and-design.htm