Welcome

WELCOME TO MY BLOG
"Jadilah diri sendiri apa adanya"

Rabu, 24 Desember 2014

OUTLINE (KERANGKA KARANGAN)

OUTLINE (KERANGKA KARANGAN)


Dalam membuat sebuah penulisan atau karangan pada umumnya kita memerlukan sebuah rencana atau kerangka karangan. Kerangka karangan terbagi menjadi 2, yaitu: outline, dan outline final. outline merupakan kerangka karangan yang belum selesai dibuat, sedangkan outline final merupakan kerangka karangan yang sudah selesai dibuat yang sudah tersusun secara lengkap. Kerangka karangan merupakan sebuah blueprint / prototype dari sebuah karangan. Dalam tulisan kali ini saya akan membahas tentang: pengertian outline, manfaat outline, syarat-syarat outline, dan langkah-langkah menyusun outline.

Pengertian Outline
Pengertian outline menurut bahasa adalah kerangka, garis besar, regangan, atau guratan. Adapun definisi dari outline adalah  rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan dibuat dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis, terstruktur, logis, jelas, dan teratur.

Pengertian Karangan
Karangan adalah karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Karangan terdiri dari 5 jenis yaitu: narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.

Pengertian Kerangka Karangan
Menurut Nursito (2000:54), kerangka karangan adalah rencana kerja yang memuat garis-garis besar atau susunan pokok pembicaraan sebuah karangan yang akan ditulis. Adapun pengertian kerangka karangan menurut Soeparno (2004:38) ialah kerangka tulis yang menggambarkan bagian-bagian atau butir-butir isi karangan dalam tataan yang sistematis. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kerangka karangan adalah sebuah rencana yang memuat garis-garis besar dari sebuah karangan atau tulisan yang akan dibuat.

Manfaat Outline
1. Memudahkan penyusunan karangan secara teratur sehingga karangan menjadi lebih sistematis dan terstruktur.
2.    Memudahkan penulis dalam menguraikan masalah dalam karangannya.
3.    Membantu menyeleksi materi yang penting maupun yang tidak penting.
4.    Menghindari timbulnya pengulangan pembahasan topik dalam sebuah karangan.
5.    Memudahkan pencarian data atau fakta untuk memperjelas atau membuktikan pendapatnya.
6.    Dapat membantu mengumpulkan data dari sumber-sumber yang diperlukan.
7. Memperlihatkan bagian pokok karangan secara menyeluruh supaya memberikan kemungkinan bagi perluasan bagian-bagian tersebut, sehingga penulis dapat menciptakan suasana yang berbeda-beda.

Syarat-Syarat Membuat Outline
1. Tesis atau pengungkapan maksud harus jelas. Dalam membuat sebuah outline penulis harus menentukan tujuan yang jelas, sehingga maksud yang ingin disampaikan penulis jelas.
2. Setiap unsur dalam kerangka hanya mengandung satu gagasan. Dalam sebuah kerangka tidak boleh memiliki dua atau lebih gagasan karena akan menimbulkan pengulangan pembahasan.
3. Pokok-pokok dalam kerangka karangan harus disusun secara logis, sehingga ide atau pikiran tersebut dapat tergambarkan jelas.
4.   Harus menggunakan symbol yang konsisten.

Langkah-Langkah Menyusun Outline (Kerangka Karangan)
1.  Menyusun semua ide pokok yang berhubungan dengan topik yang akan dibuat (Menentukan Tema dan Judul). Dalam membuat sebuah outline, penulis harus mempersiapkan tema dan judul untuk karangan yang akan dibuatnya.
2. Mencatat semua ide pokok yang muncul dari data tertulis maupun dari data wawancara. Sebelum melanjutkan membuat karangan penulis harus memiliki bahan (berupa data-data)  yang menjadi bekal dalam melanjutkan menulis.
3.  Menyusun dan menyeleksi ulang terhadap ide yang tidak penting. Tidak semua bahan (data atau ide) yang telah dikumpulkan dipakai dalam penulisan, penulis harus menyeleksi bahan mana yang bisa digunakan dalam karangannya, agar tulisannya tidak bias dan abstrak.
4. Membuat kerangka karangan. Kerangka karangan menguraikan topic atau masalah menjadi beberapa bahasan yang lebih fokus dan terstruktur. Kerangka ini merupakan catatan kecil yang sewaktu-waktu dapat berubah dengan tujuan untuk mencapai tahap yang sempurna.
5. Setelah membuat kerangka karangan, langkah selanjutnya ialah mengembangkan kerangka karangan menjadi sebuah karangan. Proses pengembangan karangan tergantung kepada penguasaan materi sang penulis. Jika penulis memahami benar materi dengan baik, maka penulis dapat mengembangkan kembali karangannya menjadi lebih kreatif, sistematis, dan terarah.

Referensi
·      W.J.S Perwadarminta. Bahasa Indonesia untuk Karang Mengarang. cetakan ke-2 1979
·    Arifin.E.Zaenal dan S.Amran Tasai 2006. Cermat Berbahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta.
·   Departemen Pendidikan Nasional. 2011. Bahasa Indonesia Non Kependidikan. Serang: Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

·      www.slideshare.net/mutaqodaswaja/bab-tentang-kerangka-karangan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar