Welcome

WELCOME TO MY BLOG
"Jadilah diri sendiri apa adanya"

Minggu, 20 Januari 2013

Kondisi kehidupan umat beragama dan tanggapan tentang SekteX (Aliran sesat)



Agama adalah tuntunan hidup yang kita terima sebagai sebuah kepastian hidup. Setiap manusia bebas memilih agama yang mereka yakini. DiIndonesia ada 5 negara yang diakui oleh pemerintah yaitu: Islam, Kristen, Hindu, Budha, dan Konghucu. Masing-masing warga Negara wajib memilih salah satu dari kelima agama tersebut. Kerukunan adalah istilah yang dipenuhi oleh muatan makna “baik” dan “damai”. Intinya, hidup bersama dalam masyarakat dengan “kesatuan hati” dan “bersepakat” untuk tidak menciptakan perselisihan dan pertengkaran (Depdikbud, 1985:850).Ajaran Islam menganjurkan manusia untuk bekerja sama dan tolong menolong (ta’awun) dengan sesama manusia dalam hal kebaikan. Dalam kehidupan sosial kemasyarakatan umat Islam dapat berhubungan dengan siapa saja tanpa batasan ras, bangsa, dan agama. Seseorang yang memiliki agama didalam hidupnya akan merasakan ke nyamanan dan ketentraman serta merasakan cinta kasih dan mempunyai tujuan hidup.
Kondisi umat beragama saat ini sangatlah harmonis. Masing-masing pemeluk agama sangat menghargai jika ada agama lain yang sedang melaksanakan ibadah. Misalnya : Jika umat hindu melaksanakan ibadah Nyepi maka agama lain yang menjaga kemanan begitupun dengan kebalikannya jika ada salah satu agama yang melaksanakan ibadah maka agama lain yang menjaga keamanan dan ketenangannya. Selain itu sesama umat beragama harus saling toleransi dan memberikan waktu jika salah seseorang meminta waktu untuk melakukan ibadah.
Disisi lain ada anggota masyarakat yang termasuk golongan Sekte X (aliran sesat). Sebenarnya sekelompok sekte x itu bisa diartikan kedalam suatu hal yang positif dan negatif. Sekte x itu bila diartikan positif wajar saja karena selera seseorang berbeda-beda dan mungkin mereka nyaman dengan hal tersebut. Jika diartikan dalam hal negatif sekelompok sektex satu sama lain saling menjelek-jelekan satu sama lain hal itu. Yang lebih disayangkan lagi anggota-anggota sekte x yang melakukan tindakan tidak terpuji seperti: bom bunuh diri hal itu akan merugikan orang banyak dan akan menimbulkan presepsi negatif bagi agama yang dianutnya padahal sekte x sudah menyimpang dari ajaran agama semestinya.
Jadi intinya kita harus benar memilih agama yang sesuai dengan kepercayaan kita. Dan jangan sampai kita termasuk ke golongan Sekte X. Dan kita wajib menjaga kerukunan antar agama agar terciptanya sosialisasi yang harmonis, adanya cinta kasih, mempunyai moral, dan yang paling penting masing-masing individu mempunyai tujuan hidup.

Manfaat IPTEK dalam mengatasi kemiskinan dan efek tekhnologi bagi masyarakat yang belum siap mental


Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi (IPTEK) belakangan ini menjadi issue yang sangat panas di dunia Internasional. Semua Negara berbondong-bondong menciptakan IPTEK untuk mempermudah pekerjaan sampai memajukan negaranya. Semua masyarakat didunia setiap harinya pasti menggunakan IPTEK mulai dari hal yang terkecil misalnya menelpon sampai dalam hal pekerjaan yang membutuhkan ketelitian yang tinggi. Disini saya akan membahas tentang “manfaat iptek dalam mengatasi kemiskinan dan efek tekhnologi bagi masyarakat yang belum siap mental”.
             IPTEK digunakan untuk mempermudah pekerjaan, menghemat waktu dan biaya, dan meningkatkan taraf hidup masyarakat di seluruh dunia.  Akhir-akhir ini pemerintah pun gencar-gencarnya memberikan penyuluhan IPTEK kepada seluruh masyarakat mulai dari perpustakaan keliling sampai mobil internet keliling ke desa-desa yang semua itu bertujuan untuk memperbaiki taraf hidup generasi muda dikedepannya agar para generasi muda tidak tertinggal dengan perkembangan zaman yang semakin cepat ini sehingga menyebabkan pola piker mereka berkembang untuk menciptakan sesuatu yang bermanfaat untuk orang banyak.
Namun disamping itu perkembangan IPTEK pun memunculkan spekulasi negatif bagi masyarakat yang belum siap mental. Misalnya saja: Internet yang sudah bisa diakses dimana saja dimanfaatkan negatif oleh para masyarakat yang belum siap mental untuk membuka situs-situs yang merusak norma bahkan banyak diantara orang yang mengerti tentang IT menyalahgunakan perkembangan IT untuk menjadi Hacker yang dapat merugikan orang lain. Selain hal itu aspek negatif pun muncul dari perkembangan IPTEK berkurangnya lapangan pekerjaan yang menyebabkan makin meluasnya kemiskinan serta ketergantungan masyarakat akan perkembangan tekhnologi. Di samping itu perkembangan IPTEK dapat merusak kehidupan pribadi pencandunya seperti ANTISOCIAL BEHAVIOR yaitu suatu sifat dimana seseorang berubah diri menjadi tertutup kepada siapapun bahkan akan mengurangi kehidupan bersosialnya kepada sesama manusia yang lama kelamaan seseorang tersebut akan menjadi Individualis.
Seharusnya untuk mengatasi kemiskinan dengan IPTEK langkah pertama yang harus dilakukan adalah merubah pola pikir semua individu untuk dapat menerima IPTEK dengan pikiran yang positif sehingga perkembangan itupun disejajarkan dengan perilaku individu yang ikut serta memajukan tekhnologi yang lama kelamaan akan menutupi efek negatif dari perkembangan IPTEK itu sendiri.

Rabu, 16 Januari 2013

Lingkungan Sosial di Sekitar Saya


Sebagai manusia yang dikategorikan sebagai makhluk sosial tidak mungkin bisa hidup sendiri (tanpa bantuan orang lain) pasti kita membutuhkan bantuan orang lain. Baik dirumah , kampus, maupun  pergaulan pasti kita semua membutuhkan yang namanya bersosialisasi. Sosialisasi itu terjadi karena adanya :
1. persamaan hobi
2. organisasi/sosialisasi
3. mencari jodoh
4. mengisi waktu luang
5. menambah wawasan
6. menambah uang
7. menaambah teman
                Selanjutnya disini saya akan menceritakan tentang interaksi sosial yang ada disekitar saya.  Pertama saya akan menceritakan keadaan lingkungan sosial di sekitar rumah saya.  Saya tinggal di Bogor tepatnya di Kp.Pasir Ipis. Alhamdulillah lingkungan disekitar rumah saya semua tetangga berinteraksi dengan baik. Kekeluargaan dilingkungan sekitar rumah saya sangat dijungjung tinggi jika ada salah seorang tetangga yang membutuhkan maka banyak diantara mereka yang sukarela untuk membantu walaupun keadaan di lingkungan saya seperti di kompleks tetapi warganya tidak seperti kompleks pada umumnya yang warganya individualis tetapi mereka masih peduli terhadap lingkungan dan sosialisasi antar warga seperti: gotong-royong, siskampling ,dll masih sering dilakukan oleh para warga.
                Kemudian kondisi lingkungan sosial di kampus. Saya kuliah di Universitas Gunadarma jurusan Sistem Informasi kelas 1ka04. Lingkungan di kampus saya sosialisasi sangat dijungjung tinggi walaupun dengan kakak tingkat kelas tidak ada SENIORITAS dilingkungan kampus aya. Sesama mahasiswa jika membutuhkan informasi pasti ada mahasiswa lain yang membantu baik melalui langsung maupun media elektronik yang sekarang mulai banyak digunakan. Selain itu hubungan di dalam kelas pun kondusif antarsiswa. Sosialisasi diantara kami pun terjaga kami selalu menjaga kekompakan kelas agar dosen yang mengajar betah dan tidak bĂȘte jika mengajar di kelas.
foto kelas 1ka04

                Dan yang terakhir saya akan menceritakan lingkungan social dalam pergaulan. Saya akan menceritakan salah satu komunitas yang saya ikuti yaitu BOGOR BUS LOVER’S. di komunitas ini kami bergabung karena persamaan hobi yang sesama penyuka Bus. Sosialisasi kami pun seputar hobi kami yaitu tentang Bis baik Perusahaan otobus yang baru keluar sampai perkembangan tekhnologi yang digunakan dalam bis bahkan dari hobi itu bisa terbuka jalan untuk bisnis sesama penyuka bis.


Picture diatas document by BBL and Buser BBS serta radar bogor

                Jadi intinya interaksi sosial baik dilingkungan rumah, kampus, dan pergaulan sangat penting bagi kita sebagai manusia untuk melanjutkan kehidupan. Kita pun harus pintar untuk memilih pergaulan jangan sampai kita salah jalan.