Welcome

WELCOME TO MY BLOG
"Jadilah diri sendiri apa adanya"

Senin, 10 November 2014

TUGAS #BAHASA INDONESIA 1 "PARAGRAF"

PARAGRAF (ALINEA)

Pengertian Paragraf
Paragraf atau alinea merupakan bagian terkecil dalam karya tulis yang menyatakan suatu kesatuan pikiran, suatu kesatuan yang lebih luas dari kalimat (Keraf, 1984). Sedangkan Johannes (1979) mendefinisikan gaya bahasa tulis sebagai keseluruhan hasil pemilihan kata serta cara menyusun kata-kata itu dalam kalimat, kalimat dalam paragraf, dan paragraf dalam karangan. Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang hanya terdiri atas satu kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini wujud alinea semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena disamping bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau dari segi komposisi, alinea semacam itu jarang dipakai dalam penulisan ilmiah.
Dalam paragraf terkandung satu unit pikiran yang didukung oleh semua kalimat dalam kalimat tersebut, mulai dari kalimat pengenal, kalimat utama, dan kalimat penjelas sampai kalimat penutup. Himpunan kalimat ini saling berkaitan dalam satu rangkaian untuk membentuk suatu gagasan.

Unsur-Unsur Paragraf
1.    Kalimat Utama (Topik)
Kalimat utama merupakan kalimat terpenting yang mengungkapkan gagasan utama dalam kalimat yang bersangkutan. Letak kalimat utama biasanya diawal paragraf. Namun, tidak menutup kemungkinan kalimat utama terletak diakhir atau diawal dan diakhir paragraf. Adapun ciri-ciri kalimat utama yaitu:
·         Mengandung permasalahan yang potensial untuk diuraikan lebih lanjut
·         Mengandung kalimat lengkap yang berdiri sendiri
·         Mempunyai arti yang jelas tanpa dihubungkan dengan kalimat lain
·         Dapat dibentik tanpa kata sambung atau transisi

2.    Kalimat Pendukung (Penjelas)
Kalimat pendukung atau penjelas berfungsi untuk menjelaskan atau mendukung gagasan atau ide utama. Kalimat penjelas biasanya dinyatakan ke dalam beberapa kalimat. Adapun ciri-ciri kalimat pendukung yaitu:
·         Merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri
·         Makna kalimat baru muncul setelah dihubungkan dengan kalimat lain dalam satu paragraf.
·         Dalam pembentukkannya sering memerlukan bantuan kata sambung atau frasa penghubung (kalimat transisi)
·         Isinya berupa rincian, keterangan, contoh, dan data lain yang bersifat mendukung kalimat utama.

3.    Kata Penghubung dalam Kalimat
Kata penghubung (konjungsi) merupakan kata yang menghubungkan antara kata, frasa, atau kalimat. Adapun kata yang sering digunakan sebagai kata penghubung yaitu: dan, serta, atau, ini, itu, tersebut, demikian, dan sebagainya.

Syarat-Syarat Paragraf
Adapun tiga syarat untuk membuat paragraf yang baik, yaitu :
1.    Kesatuan
Semua kalimat yang menyusun paragraf bersama-sama menguraikan dan terpusat pada satu tema atau gagasan saja.
2.    Koherensi atau Kepaduan
Ada kekompakan hubungan antara kalimat yang membentuk paragraf. Kalimat yang satu mengantar pembaca kepada kalimat berikutnya dalam suatu runtutan yang masuk akal. Selain itu untuk merangkai kalimat yang satu dengan kalimat berikutnya menjadi kesatuan harmonis dapat digunakan kata ganti, kata transisi, atau pengulangan kata kunci (Arifin & Tasai, 1993).
3.    Pengembangan Alenia
Paragraf harus dikembangkan agar memiliki isi yang memadai, memiliki sejumlah rincian yang terpilih untuk mendukung gagasan utama (Keraf, 1984, Sakri, 1988). Terdapat dua macam teknik yang digunakan untuk pengembangan paragraf, yaitu:
A. Teknik menggunakan ilustrasi: Apa yang dikatakan kalimat topik itu digambarkan dengan kalimat-kalimat penjelas sehingga pembaca dapat menangkap apa yang dimaksud oleh penulis.
B. Teknik menggunakan analisis: Apa yang dinyatakan kalimat topic dianalisis secara logis sehingga pernyataan tadi merupakan sesuatu yang meyakinkan. Dalam teknik ini dapat dibagi menjadi beberapa cara yaitu:
1)   Pengembangan Paragraf dengan Memberikan Alasan-alasan
Alasan-alasan yang digunakan untuk mengembangkan paragraf dalam jenis ini ialah sebab-akibat, terlebih dahulu dikemukakan fakta yang menjadi sebab (pikiran utama) terjadinya sesuatu kemudian diikuti rincian-rincian sebagai akibatnya (pikiran penjelas).
Contoh :
Berusaha merupakan salah satu kunci sukses manusia. Dengan usaha yang keras manusia akan semakin termotivasi untuk melakukan hal yang lebih lagi. Selain itu, dengan usaha yang lebih akan memotivasi seseorang menjadi lebih giat dalam melakukan sesuatu hal yang sudah direncanakan. Tanpa adanya usaha manusia akan lebih susah dalam menjalani hidupnya.
2)   Pengembangan Paragraf dengan Memberikan Contoh
Pengembangan jenis ini mengemukakan suatu pernyataan, kemudian disebutkan rincian-rincian berupa contoh yang nyata. Berikut ini contoh pengembangan paragraf dengan memberikan contoh-contoh:
Kecelakaan sering terjadi, pada umumnya terletak pada pengemudi kendaraan. Kesalahan pengemudi yang sering terjadi diantaranya melaju dengan kecepatan tinggi, ugal-ugalan, dan mengantuk. Adapun faktor lain selain pengemudi misalnya kendaraan yang tidak layak, rem blong, dan ban pecah. Oleh sebab itu sebelum berkendara kita haruslah memperhatikan atau mempersiapkan fisik kita serta kendaraan yang akan kita gunakan.
3)   Pengembangan Paragraf dengan Menampilkan Fakta-Fakta
Pengembangan jenis ini mengemukakan pendapat umum yang menjadi pikiran utama kemudian kalimat-kalimat penjelas yang merupakan fakta-fakta yang meyakinkan pendapat tersebut. Berikut ini contoh pengembangan paragraf dengan memberikan fakta-fakta:
Banyak ilmuwan Indonesia yang tidak dapat menggunakan paragraf secara efektif. Kagagalan ini terjadi karena tidak dipahaminya fungsi paragraf sebagai pemersatu kalimat-kalimat yang koheren serta berhubungan secara sebab dan akibat untuk menjelaskan suatu kesatuan gagasan atau tema. Oleh karena itu, sering dijumpai tulisan yang sukar dipahami sebab tidak jelas pemisahan bagian-bagiannya untuk menghasilkan argumen yang meyakinkan.
4)   Pengembangan Paragraf dengan Bercerita
Pada umumnya penulis mengungkapkan kembali peristiwa-peristiwa yang sudah berlalu atau masih berlangsung  apabila ia mengembangkan paragraf dengan cara ini.
Contoh:
Setelah melewati Kota Bogor kami melewati kawasan puncak. Dimana kami melihat disekeliling kami bukit-bukit yang indah, pepohonan yang rindang, serta kebun teh yang luas. Disamping itu kami melewati jalan yang menanjak dan berliku-liku.

Macam-Macam Paragraf
1.    Berdasarkan Posisi Kalimat Utama
A.  Paragraf Deduktif
Pada tipe ini kalimat utama ditempatkan pada awal paragraf. Lalu diikuti oleh kalimat penjelas dan kata penghubung sebagai uraian atau rincian permasalahan paragraf.
Contoh:
Terminal kampung rambutan merupakan terminal terbesar di kota Jakarta. Seluruh kendaraan umum dari dalam maupun luar kota singgah diterminal ini. Selain itu bus-bus dari luar pulau jawa banyak membawa penumpang menuju Jakarta maupun meninggalkan Jakarta.
B.  Paragraf Induktif
Pada tipe ini kalimat utama ditempatkan pada akhir paragraf.
Contoh:
Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana pengembangan budaya bagi suatu negara. Tanpa bahasa, komunikasi tidak akan lancar dan informasi tidak dapat disampaikan. Memang bahasa merupakan alat komunikasi yang penting, efektif, dan efisien.
C.  Paragraf Deduktif Induktif
Pada tipe ini kalimat utama ditempatkan pada awal dan akhir paragraf.
Contoh:
Internet merupakan sumber informasi yang tidak terbatas. Dengan adanya internet semua orang bisa mengakses informasi mengenai apapun tanpa batas. Selain itu internet pun dapat menjadi media bertukar informasi satu sama lain. Jadi jelaslah bahwa internet itu sangat membantu dalam mencari sebuah informasi yang kita butuhkan.
D.  Paragraf Tanpa Kalimat Utama
Pada tipe ini paragraf tidak mempunyai kalimat-kalimat yang sama pentingnya sehingga tidak ada satu pun kalimat yang bukan kalimat utama.
Contoh:
Matahari belum terlalu tinggi. Embun masih tampak berkilauan. Bunga-bunga bermekaran diterpa sinar matahari. Nampak kupu-kupu terbang dari bunga yang satu ke bunga yang lain. Angin pun sepoi-sepoi terasa menyejukkan hati.

2.    Berdasarkan Fungsi dalam Sebuah Karangan
A.  Paragraf Pembuka: biasanya paragraf ini memiliki sifat ringkas, menarik, dan bertugas menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan.
B.  Paragraf Penghubung: paragraf ini berisi inti masalah yang akan disampaikan kepada pembaca. Paragraf ini lebih panjang dibandingkan paragraf pembuka.
C.  Paragraf Penutup: paragraf ini berisi kesimpulan atau penegasan kembali mengenai hal-hal yang dianggap penting.

3.    Berdasarkan Isinya
A.  Paragraf Deskriptif
Paragraf ini berisi gambaran mengenai suatu hal atau kejadian sehingga pembaca seolah-olah merasakan hal tersebut.
Contoh:
Pasar Senen merupakan pasar serba ada. Pasar ini terdiri dari tiga lantai dengan beraneka macam dagangan yang dijual. Selain di dalam pasar banyak pedagang yang berjualan dikaki lima. Hal ini menyebabkan kemacetan diwilayah sekitarnya.
B.  Paragraf Naratif
Paragraf ini berisi rangkaian peristiwa atau kejadian yang biasanya membentuk sebuah alur cerita. Karangan jenis ini sebagian besar berdasarkan imajinasi sang penulisnya.
Contoh:
Malam itu ibu kelihatan marah besar. Aku sama sekali dilarang keluar kamar. Bahkan ibu mengatakan aku tidak akan boleh keluar rumah jika nilai rapor ku menurun. Itu semua gara-gara aku malas belajar.
C.  Paragraf Eksposisi
Paragraf ini memberikan paparan suatu fakta atau menampilkan suatu objek pada kejadian tertentu.
Contoh:
Pasar Senen merupakan pasar serba ada. Pasar ini terdiri dari tiga lantai dengan beraneka macam dagangan yang dijual. Selain di dalam pasar banyak pedagang yang berjualan dikaki lima.
D.  Paragraf Argumentasi
Paragraf ini bertujuan untuk membuktikan kebenaran suatu argument atau pendapat dengan data atau fakta sebagai alasan.
Contoh:
Menurut Bapak Walikota, Rahmat Yassin, kabupaten Bogor memiliki potensi yang besar dalam hal pertanian dan sumber daya alamnya, oleh sebab itu mari kita jaga lingkungan kabupaten Bogor dari kerusakan lingkungan.

REFERENSI
Wahyu R.N, Tri. 2006. Bahasa Indonesia. Jakarta. Universitas Gunadarma.
Rahayu, Minto. 2007. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Depok. Grasindo.
Haryanto A.G. 2000. Metode Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah. Jakarta. Link



Tidak ada komentar:

Posting Komentar