Welcome

WELCOME TO MY BLOG
"Jadilah diri sendiri apa adanya"

Jumat, 03 Oktober 2014

Tugas 2 : RAGAM BAHASA

 RAGAM BAHASA

Pengertian Ragam Bahasa
Pengertian ragam bahasa secara umum ialah varian dari sebuah bahasa menurut pemakaian, yang dibedakan menurut topik yang dibicarakan, lawan bicara, dan sarana atau media yang digunakan. Variasi tersebut bisa berbentuk dialek, aksen, laras, gaya, atau berbagai variasi sosiolinguistik lain. Adapun beberapa definisi ragam bahasa menurut para ahli yang dapat kita gunakan untuk memahami lebih dalam apa itu ragam bahasa. Berikut ini adalah definisi ragam bahasa menurut para ahli :

·         Pengertian ragam bahasa menurut Bachman (1990)
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara.

·         Pengertian ragam bahasa menurut Dendy Sugono (1999)
Menurut Dendy Sugono (1999 : 9), “bahwa sehubungan dengan pemakaian bahasa Indonesia, timbul dua masalah pokok, yaitu masalah penggunaan bahasa baku dan tak baku”.

Dari definisi-definisi ragam bahasa diatas dapat diambil kesimpulan bahwa ragam bahasa ialah variasi atau macam-macam pengunaan bahasa sesuai kebutuhan pemakai dimana dirinya berada dan kepada siapa dirinya bicara (lawan bicara).

Jenis-jenis Ragam Bahasa

Jenis ragam bahasa dibagi menjadi 3 yaitu berdasarkan media atau sarana, cara pandang penutur, dan topic pembicaraan. Berikut ini akan saya bahas ke 3 jenis ragam bahasa diatas :

      ·         Ragam bahasa berdasarkan media atau sarana

1.      Ragam bahasa Media (Lisan)
      Ragam bahasa baku lisan didukung oleh situasi pemakainya sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan kalimat. Namun hal ini tidak mengurangi ciri kebakuannya, serta ketepatan dalam pilihan kata dan bentuk kata serta kelengkapan kalimat dan unsur-unsur didalam struktur kalimat tidak menjadi cirri kebakuan dalam ragam baku lisan karena situasi dan kondisi pembicara menjadi pendukung didalam memahami makna gagasan yang disampaikan secara lisan.
      Pembicara dalam situasi formal berbeda tuntutan kaidah kebakuannya dibandingkan dengan pembicara dalam situasi tidak formal. Jika ragam bahasa dituliskan, ragam bahasa itu tidak bisa disebut dengan ragam bahasa tulis, tetapi tetap disebut sebagai ragam bahasa lisan. Oleh karena itu bahasa yang dilihat dari ciri-cirinya tidak menunjukkan ciri-ciri ragam tulis, walaupun sudah direalisasikan kedalam bentuk tulisan. Adapun ciri-ciri dari ragam lisan meliputi :
·         Memerlukan orang kedua atau lawan bicara.
·         Tergantung kondisi, ruang, dan waktu.
·         Tidak harus memperhatikan gramatikal, hanya memerlukan intonasi serta bahasa tubuh.
·         Berlangsung cepat
Contohnya :    A : Apakah kamu sudah membaca buku latihan itu?
                        B : Tentu saya sudah membaca buku itu.


          2.   Ragam Tulis
      Dalam menggunakan ragam bahasa baku tulisan makna kalimat yang diungkapkannya ditunjang oleh situasi pemakai sehinggnya kemungkinan besar terjadi pelesapan unsur kalimat. Oleh sebab itu, penggunaan ragam baku tulis diperlukan kecermatan dan ketepatan dalam pemilihan kata, penerapan kaidah ejaan, struktur bentuk katadan struktur kalimat, serta kelengkapan unssur-unsur bahasa di dalam struktur kalimat. Adapun ciri-ciri ragam tulis sebagai berikut :
·         Tidak memerlukan orang ketua atau lawan bicara
·         Tidak tergantung kepada kondisi apapun
·         Harus memperhatkan unsure gramatikal
·         Berlangsung lambat
·         Selalu memakai alat bantu
·         Kesalahan tidak dapat langsung dikoreksi atau diperiksa
·         Tidak dapat dibantu dengan bahasa tubuh, hanya terbantu dengan tanda baca.
Contohnya :” Saya telah membaca buku itu”.

      Perbedaan antara ragam lisan dan tulisan (berdasarkan tata bahasa dan kosa kata ) :

      Tata Bahasa :
A.    Ragam Bahasa lisan
1)      Nia sedang baca surat kabar.
2)      Tapi kau tak boleh menolak lamaran itu.
B.     Ragam Bahasa tulisan
1)      Nia sedang membaca surat kabar.
2)      Namun, engkau tidak boleh menolak lamaran itu.
      Kosa Kata :
A.    Ragam Bahasa lisan
1)      Aliando bilang kalau kita harus belajar.
2)      Rasanya masih terlalu muda buat saya, bu.
B.     Ragam Bahasa tulisan
1)      Aliando bilang kalau kita harus belajar
2)      Rasanya masih terlalu muda bagi saya, bu.

·         Ragam bahasa berdasarkan cara pandang penutur

            Berdasarkan cara pandang penutur, ragam bahasa indonesia terdiri dari ragam dialek, ragam terpelajar, ragam resmi dan ragam tak resmi.
o   Ragam dialek : bahasa yang digunakan dalam kegiatan sehari-hari kepada teman. Contohnya : “Gue udah baca buku itu”.
o   Ragam terpelajar :bahasa yang digunakan oleh seseorang yang bependidikan. Contohnya : “Saya sudah membaca buku itu”.
o   Ragam resmi : bahasa yang digunakan ketika berbicara dalam keadaan formal atau berbicara kepada orang tua atau atasan. Ragam ini hamir sama dengan ragam terpelajar. Contohnya : “Saya sudah membaca buku itu”.
o   Ragam tak resmi : bahasa yang digunakan ketika dalam keadaan non formal. Contohnya : “Saya sudah baca buku itu”.

·         Ragam bahasa berdasarkan topik pembicaraan
Berdasarkan  topik pembicaraan, ragam bahasa terdiri dari ragam bahasa ilmiah, ragam hukum, ragam bisnis, ragam agama, ragam sosial, ragam kedokteran dan ragam sastra.  Berikut ini contoh penggunaannya :
o   Ragam hukum          : Dia dihukum karena melakukan tindak pidana.
o   Ragam bisnis            : Setiap pembelian diatas nilai tertentu akan diberikan diskon.
o   Ragam sastra            : Cerita itu menggunakan Flashback.
o   Ragam kedokteran   : Anak itu menderita penyakit kuorsior.

Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar