Welcome

WELCOME TO MY BLOG
"Jadilah diri sendiri apa adanya"

Sabtu, 25 Oktober 2014

KALIMAT DASAR

KALIMAT DASAR

·        Pengertian Kalimat
Kalimat adalah bagian ujaran yang mempunyai struktur minimal subjek (S) dan predikat (P) dan intonasinya  menunjukkan bagian ujaran itu sudah lengkap dengan maknanya. Menurut Slametmuljana (1969) menjelaskan kalimat sebagai keseluruhan pemakaian kata yang berlaku, disusun menurut sistem bahasa yang bersangkutan. Menurut Darjowidodo menyatakan bahwa kalimat ialah bagian terkecil dari suatu ujaran atau teks (wacana) yang mengungkapkan pikiran yang utuh secara ketatabahasaan. Adapun yang beranggapan kalimat merupakan satuan bahasa terkecil yang merupakan kesatuan pikiran dan menyatakan makna yang lengkap. Jadi, dapat saya ambil kesimpulan kalimat adalah susunan kata yang dirangkai untuk mendapatkan makna yang lengkap dalam bentuk lisan maupun tulisan.
·        Unsur-unsur Kalimat
o   Subjek (S)
Subjek merupakan bagian kalimat yang menunjukkan pelaku, sosok (benda), sesuatu hal, atau masalah yang menjadi pokok pembicaraan. Subjek biasanya diisi dengan kata benda, frasa, atau klausa. Contoh: Ibuku sedang memasak.
Ciri-ciri subjek:
§  Jawaban apa atau siapa,
§  Didahului kata bahwa,
§  Berupa kata atau frasa benda,
§  Disertai kata ini atau itu,
§  Kata sifat didahului kata si atau sang,
§  Tidak didahului preposisi
§  Tidak dapat diingkarkan dengan kata tidak, tetapi dapat dengan kata bukan.
o   Predikat (P)
Predikat merupakan bagian kalimat yang memberitahu suatu tindakan atau keadaan bagaimana subyek (pelaku). Contoh: Ibuku sedang memasak.
Ciri-ciri predikat:
§  Jawaban mengapa, bagaimana,
§  Dapat diingkarkan dengan tidak atau buka,
§  Dapat didahului keterangan aspek: akan, mudah, sedang, hampir,
§  Dapat didahului keterangan modalitas: sebaiknya, seharusnya,
§  Tidak didahului kata yang,
§  Didahului kata adalah, ialah, yakni,
§  Predikat dapat berupa kata benda, kata kerja, kata sifat, atau bilangan.
o   Objek (O)
Subjek dan predikat cenderung muncul secara eksplisit di dalam kalimat, namun objek tidaklah demikian halnya. Unsur kalimat ini bersifat wajib dalam susunan kalimat aktif transitif yaitu kalimat yang sedikitnya mempunya tiga unsur utama subjek, predikat, dan objek. Contoh: Mahasiswa itu menerangkan tentang skripsinya.
Ciri-ciri Objek:
§  Berupa kata benda,
§  Tidak didahului kata depan,
§  Mengikuti secara langsung di belakang predikat transitif, dan
§  Dapat menduduki fungsi subjek apabila kalimat tersebut dipasifkan.
o   Pelengkap (Pel)
Perelengkap merupakan unsur kalimat yang berfungsi melengkapi informasi, mengkhususkan objek, dan melengkapi struktur kalimat. Ciri-ciri pelengkap:
§  Bukan unsur utama, tetapi tanpa pelengkap kalimat itu tidak tidak jelas dan tidak lengkap informasinya.
§  Terletak dibelakang predikat yang bukan kata kerja transitif,
·         Melengkapi struktur : ia menjadi rektor.
·         Mengkhususkan makna objek: ibu membawakan saya oleh-oleh.
o   Keterangan (K)
Keterangan di dalam kalimat berfungsi menjelaskan atau melengkapi informasi pesan-pesan kalimat. Tanpa keterangan, informasi menjadi tidak jelas, hal ini dapat dirasakan kehadirannya terutama dalam surat undangan, laporan penelitian, dan informasi yang terkait dengan tempat, waktu, sebab, dan lain-lain.
Ciri-ciri keterangan:
§  Bukan unsur utama kalimat, tetapi keberadaannya sangat dibutuhkan, misalnya surat undangan tanpa keterangan menjadi tidak komunikatif.
§  Tempat tidak terikat posisi, pada awal, tengah, atau akhir kalimat.
§  Dapat berupa: keterangan waktu, tujuan, tempat, sebab, akibat, syarat, cara, posesif, dan pengganti nomina.
§  Dapat berupa keterangan tambahan dapat berupa aposisi, misalnya: keterangan tambahan subjek, tidak dapat menggantikan subjek, sedangkan oposisi dapat menggantikan subjek. Contoh: Joko Widodo, Presiden RI 2014-2019 pernah menjabat sebagai Gubernur Jakarta.

·        Pola Kalimat Dasar
o   Kalimat dasar berpola S P
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek dan predikat. Predikat untuk tipe ini dapat berupa kata kerja, kata benda, kata sifat, atau kata bilangan.
Contohnya : Mereka sedang bermain.
o   Kalimat dasar berpola S P O
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan objek. Subjek dan objek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba transitif.
 Contohnya : Mereka sedang membuat mainan.
o   Kalimat dasar berpola S P Pel
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan pelengkap.
Contohnya : Anaknya sedang beternak ayam.
o   Kalimat dasar berpola S P O Pel
          Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, dan pelengkap.
          Contohnya : Hani mengirimi saya surat.
o   Kalimat dasar berpola S P K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan harus memiliki unsur keterangan karena diperlukan oleh predikat.
Contohnya : Mereka berasal dari Jakarta.
o   Kalimat dasar berpola S P O K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, dan keterangan.
Contohnya : Kami menyimpan pakaian ke dalam lemari.
o   Kalimat dasar berpola S P Pel K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, pelengkap, dan keterangan berupa frasa berpreposisi.
o   Kalimat dasar berpola S P O Pel K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan.
Contohnya : Dia mengirimi orang tuanya uang setiap bulan.

·        Jenis-jenis Kalimat
Kalimat dapat dibedakan berdasarkan :
1.      Jumlah Klausa
2.      Fungsi Isinya
3.      Kelengkapan unsurnya
4.      Susunan subjek predikatnya

Berdasarkan jumlah klausa kalimat dibedakan menjadi :
1.      Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal merupakan kalimat yang terdiri atas subjek dan predikat, namun bisa diperluas dengan satu atau lebih unsur-unsur tambahan, asalkan unsur-unsur tambahan itu tidak boleh membentuk pola kalimat yang baru.
Contohnya : Komputernya rusak.
Kalimat tunggal dapat berupa :
a.       Kalimat nominal
b.      Kalimat adjectival
c.       Kalimat verbal
d.      Kalimat numerial

2.      Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola kalimat atau lebih. Kalimat majemuk ini terdiri dari induk kalimat dan anak kalimat. Cara membedakan anak kalimat dan induk kalimat yaitu dengan melihat letak konjungsi. Induk kalimat tidak memiliki konjungsi di dalamnya, konjungsi hanya terdapat pada anak kalimat.
Jenis-jenis kalimat majemuk adalah sebagai berikut :
a.      Kalimat majemuk setara
Kalimat majemuk setara yaitu penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang memiliki kedudukan sejajar atau sederajat. Kalimat majemuk setara terbagi menjadi 4 yaitu :
·         Kalimat majemuk setara gabungan menggunakan : dan, serta
o   Dosen sedang menerangkan pelajaran dan mahasiswa mendengarkannya dengan cermat.
o   Dosen serta mahasiswa bekerja secara kreatif dan inovatif.
·         Kalimat majemuk setara pilihan menggunakan kata atau
o   Saya pergi ke kampus atau menghadiri seminar?
·         Kalimat majemuk setara urutan menggunakan kata lalu, lantas, dan kemudian
o   Budi pulang lalu pergi menjemput anaknya
o   Kami menyelesaikan tugas lantas tidur.
o   Kami bekerja dan menabung kemudian mengawali bisnis ini.
·         Kalimat majemuk setara berlawanan menggunakan kata tetapi
o   Mahasiswa itu mengharapkan nilai ujian yang tinggi, tetapi malas belajar.
o   Ia bukan pintar melainkan rajin.
o   Orang itu giat belajar, sedangkan adiknya malas.

b.      Kalimat majemuk bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat disusun berdasarkan jenis anak kalimatnya. Kalimat majemuk bertingkat ada 8 macam, dibedakan berdasarkan jenis anak kalimat (AK) yaitu:
·         AK keterangan waktu menggunakan kata ketika, waktu, saat, setelah, sebelum. Contohnya:
o   Waktu diangkat sebagai pejabat, beliau belum menunjukkan kewibawaannya.
·         AK keterangan sebab menggunakan kata sebab, lantaran, karena. Contohnya:
o   Orang itu meninggal dunia karena menderita sakit jantung.
·         AK keterangan hasil (akibat) menggunakan kata hingga, sehingga, akhirnya. Contohnya:
o   Banu rajin belajar sehingga ia mendapatkan juara dikelas.
·         AK keterangan syarat menggunakan kata jika, apabila, kalau, andai kata. Contohnya:
o   Saya akan dibelikan sepeda apabila saya juara kelas.
·         AK keterangan tujuan menggunakan kata agar, supaya, demi, untuk, guna. Contohnya:
o   Kita harus belajar sungguh-sungguh demi masa depan yang cerah.
·         AK keterangan cara menggunakan kata dengan, dalam. Contohnya:
o   Dosen itu menerangkan materi dengan jelas.
·         AK keterangan posesif menggunakan kata meskipun, walaupun, biarpun. Contohnya:
o   Walaupun ia hidup sederhana, ia tetap bahagia.
·         AK keterangan pengganti nomina menggunakan kata bahwa. Contohnya:
o   Dosen menegaskan bahwa mahasiswa harus belajar dengan sungguh-sungguh.

Berdasarkan fungsi isinya kalimat dibedakan menjadi:
1.      Kalimat Pernyataan (Deklaratif)
Kalimat ini dipakai jika penutur ingin menyatakan sesuatu dengan lengkap pada waktu ia ingin menyampaikan informasi kepada lawan berbahasanya.
Contoh:
Positif : Presiden Joko Widodo mengadakan kunjungan ke luar negeri.
Negatif : Dalam kunjungan tersebut beliau tidak mendapat respon yang baik.
2.      Kalimat Pertanyaan (Interogatif)
Kalimat ini dipakai jika penutur ingin memperoleh informasi atau reaksi (jawaban) yang diharapkan. Pertanyaan sering menggunakan kata tanya seperti bagaimana, dimana, mengapa, berapa, dan kapan. Contohnya: Mengapa kamu memilih kuliah disini?
3.      Kalimat Perintah (Imperatif)
Kalimat ini dipakai jika penutur ingin melakukan perintah atau larangan kepada seseorang dalam berbuat sesuatu.
Contoh:  budi Tolong tutup kembali pintu itu.
4.      Kalimat Seruan (Ekslamatif)
Kalimat ini dipakai jika penutur ingin mengungkapkan perasaan “yang kuat” atau yang mendadak. Contoh: Nah, ini dia yang kutunggu dari tadi.

Berdasarkan susunan unsur subjek dan predikatnya kalimat dibedakan menjadi:
1.      Kalimat versi
Kalimat versi adalah kalimat yang predikatnya mendahului subjeknya. Kalimat ini biasanya digunakan untuk penekanan atau ketegasan makna.
Contoh: Ambilkan gula di atas kulkas itu!
2.      Kalimat inversi
Kalimat inversi adalah kalimat yang susunan dari unsur-unsur kalimatnya sesuai dengan pola kalimat dasar bahasa Indonesia (SPOK).

Sumber:
  • YB. Sudarmanto, Bahasa Indonesia, Grasindo, Jakarta, 2007. Link
  • http://fatih-io.biz/pengertian-kalimat-menurut-para-ahli.html
  • wikipedia kalimat. Link
  • wikipedia pola kalimat. Link 
  • https://docs.google.com/document/d/18Lv5yg0BsjiPL_XGVrOHEs-QN_UZwNnYTKA79SrXhI0/edit?pli=1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar